AKU LAHIR SEBAGAI PENYAIR
-- Icha
Dunia adalah rasa cemburu yang menghimpit dada
melenyapkan sabar dan doa dari hari-harinya
Maka tunggulah aku di ujung sana
sebuah peradaban yang kukuh
dari pengalaman seribu derita
serta munajat di malam-malamnya
sebuah tempat orang menghibur diri
dan mabuk cinta
kemudian tiada penyesalan setelahnya.
Mungkinkah hanya ada sejumput doa
dan bahagia di dunia
atau adakah hidayah di setiap tempat di dunia
jika saja setiap orang berusaha dapat meraihnya.
Untukmulah aku selalu ada.
O, angin
Suka dan duka datang dan pergi seperti angin.
Rezeki dan nestapa berputar seperti roda.
Desember 2006
CINTA
Aku ingin melihat matamu yang indah
simfoni nan syahdu
mengalun melalui lorong hatiku
sukma gemulai mengikuti irama jiwa
segala cerita hanyalah sejahtera
bagi anak bangsanya.
Aku ingin melihat matamu yang indah
sebuah telaga bening yang sejuk airnya
tempat bermain dan berenang-renang
lumut dan batu-batu adalah pembersih jiwa
aroma semesta adalah bunga
yang ada di dalam hati.
Aku ingin melihat matamu yang indah
tempat bersemayam para leluhur yang perkasa
para penakluk serigala durjana
semua kejahatan tunduk bertekuk lutut
dan tak berdaya
sehingga amanlah segala makhluk di dunia
taman tempat berteduh dan hutan-hutan
yang terjaga dari segala mara bahaya.
O, swarga maniloka inilah tempat asal hamba.
Aku ingin melihat matamu yang indah
pertemuan yang berujung bahagia
akan selalu terlaksana
tiada kehidupan
tanpa sayap kata-katamu yang indah
dan cinta senantiasa hidup abadi
di dalam dunia.
O, kata-kata dan perbuatan menjelma citra.
Di dada penuh dengan rasa sukma.
November 2006
MENJELMA PUISI
Bertemu denganmu
sirnalah rasa sedih yang menggantung di tiang hari
rasa cemas telah berlalu kemarin
dan ia tidaklah abadi.
Dalam puisi aku mengajakmu ke taman yang indah
menu istimewa dan dahaga yang terlena
rasa cinta adalah obat yang istimewa
engkau di sana adalah dekat di jiwa
Ketundukan pada cinta merupakan nikmat sederhana
hingga kutukan zionis dan azab izrail luruh juga
tiada hujan dan bencana yang dapat menjatuhkannya
O, munajat arbain menjadi obat yang istimewa
Maret 2007
DI LANTAI DISKO
--Eva
Gemuruh musik dugem mengguncang-guncang dada,
langit menjadi sapu bercahaya warna,
lantai dansa penuh dengan manusia,
mempesona, meliuk dan berdansa.
Adakah bedanya dengan konser dangdut biasa?
Berdansa denganmu
penyair yang kesepian tak lagi menjadi kawanku.
Tengoklah gairah tubuhku yang menggelora.
Tengoklah aku menyeretmu ke lantai dansa.
Maret 2007
TAMAN CINTA
Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan
di atas taman yang indah ini.
Lihatlah hangatnya mentari sore
mengintip di balik tirai mega.
Benarlah ungkapan bahwa alam ini diciptakannya
bagi kita yang hidup di dunia.
Dua insan yang mabuk anggur cinta
melihatmu titisan sukma dewa asmara.
Letupan gelora birahi membakar jagat semesta.
Samudera tertinggi badai sunaminya.
Dan aku adalah penguasa lautan itu.
Mabuk di samudera alkohol cinta
menciptakan pandangan
yang indah mempesona.
April 2007
-- Icha
Dunia adalah rasa cemburu yang menghimpit dada
melenyapkan sabar dan doa dari hari-harinya
Maka tunggulah aku di ujung sana
sebuah peradaban yang kukuh
dari pengalaman seribu derita
serta munajat di malam-malamnya
sebuah tempat orang menghibur diri
dan mabuk cinta
kemudian tiada penyesalan setelahnya.
Mungkinkah hanya ada sejumput doa
dan bahagia di dunia
atau adakah hidayah di setiap tempat di dunia
jika saja setiap orang berusaha dapat meraihnya.
Untukmulah aku selalu ada.
O, angin
Suka dan duka datang dan pergi seperti angin.
Rezeki dan nestapa berputar seperti roda.
Desember 2006
CINTA
Aku ingin melihat matamu yang indah
simfoni nan syahdu
mengalun melalui lorong hatiku
sukma gemulai mengikuti irama jiwa
segala cerita hanyalah sejahtera
bagi anak bangsanya.
Aku ingin melihat matamu yang indah
sebuah telaga bening yang sejuk airnya
tempat bermain dan berenang-renang
lumut dan batu-batu adalah pembersih jiwa
aroma semesta adalah bunga
yang ada di dalam hati.
Aku ingin melihat matamu yang indah
tempat bersemayam para leluhur yang perkasa
para penakluk serigala durjana
semua kejahatan tunduk bertekuk lutut
dan tak berdaya
sehingga amanlah segala makhluk di dunia
taman tempat berteduh dan hutan-hutan
yang terjaga dari segala mara bahaya.
O, swarga maniloka inilah tempat asal hamba.
Aku ingin melihat matamu yang indah
pertemuan yang berujung bahagia
akan selalu terlaksana
tiada kehidupan
tanpa sayap kata-katamu yang indah
dan cinta senantiasa hidup abadi
di dalam dunia.
O, kata-kata dan perbuatan menjelma citra.
Di dada penuh dengan rasa sukma.
November 2006
MENJELMA PUISI
Bertemu denganmu
sirnalah rasa sedih yang menggantung di tiang hari
rasa cemas telah berlalu kemarin
dan ia tidaklah abadi.
Dalam puisi aku mengajakmu ke taman yang indah
menu istimewa dan dahaga yang terlena
rasa cinta adalah obat yang istimewa
engkau di sana adalah dekat di jiwa
Ketundukan pada cinta merupakan nikmat sederhana
hingga kutukan zionis dan azab izrail luruh juga
tiada hujan dan bencana yang dapat menjatuhkannya
O, munajat arbain menjadi obat yang istimewa
Maret 2007
DI LANTAI DISKO
--Eva
Gemuruh musik dugem mengguncang-guncang dada,
langit menjadi sapu bercahaya warna,
lantai dansa penuh dengan manusia,
mempesona, meliuk dan berdansa.
Adakah bedanya dengan konser dangdut biasa?
Berdansa denganmu
penyair yang kesepian tak lagi menjadi kawanku.
Tengoklah gairah tubuhku yang menggelora.
Tengoklah aku menyeretmu ke lantai dansa.
Maret 2007
TAMAN CINTA
Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan
di atas taman yang indah ini.
Lihatlah hangatnya mentari sore
mengintip di balik tirai mega.
Benarlah ungkapan bahwa alam ini diciptakannya
bagi kita yang hidup di dunia.
Dua insan yang mabuk anggur cinta
melihatmu titisan sukma dewa asmara.
Letupan gelora birahi membakar jagat semesta.
Samudera tertinggi badai sunaminya.
Dan aku adalah penguasa lautan itu.
Mabuk di samudera alkohol cinta
menciptakan pandangan
yang indah mempesona.
April 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar